Jakarta – Radikalisme merupakan bentuk paham atau ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Salah satu ciri utama dari paham ini ialah sering menggunakan kekerasan untuk mencapai apa yang menjadi tujuan atau keinginan kelompoknya.
Menurut Leebarty Taskarina dalam buku Perempuan dan Terorisme: Kisah Perempuan dalam Kejahatan Terorisme (2018), radikalisme terdiri atas dua kata, yakni ‘radikal’ dan ‘isme’. Kata ‘radikal’ bisa dimaknai sebagai ekstrem dan fanatik. Sedangkan kata ‘isme’ merujuk pada suatu paham atau ideologi. Maka bisa disimpulkan jika radikalisme merupakan doktrin atau praktik yang diterapkan oleh penganut paham radikal atau paham ekstrem.
Radikalisme juga bisa diartikan sebagai gerakan yang berusaha mengubah total tatanan sosial yang ada di masyarakat. Mengutip dari buku Radikalisme dalam Perspektif Analisis Wacana Kritis (2019), radikalisme memiliki beberapa ciri, yaitu penolakan secara terus menerus atau menuntut perubahan secara ekstrem, biasanya menggunakan jalan kekerasan untuk mencapai keinginannya, dan penganutnya memiliki keyakinan kuat jika paham atau anggapan yang berbeda dengannya adalah hal yang salah.
Faktor apa saja yang melatar belakangi munculnya paham radikalisme? Berikut penjelasannya:
Faktor pemikiran
Radikalisme dapat muncul dan berkembang karena yakin jika segala sesuatunya harus diubah ke arah yang kelompoknya inginkan, sekalipun harus menggunakan cara kekerasan untuk meraih tujuannya tersebut.
Faktor ekonomi
Radikalisme bisa dipengaruhi oleh faktor permasalahan ekonomi. Karena manusia akan berusaha sekeras mungkin untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk menyebarkan suatu paham atau ideologi dengan cara kekerasan.
Faktor politik
Radikalisme bisa muncul dan berkembang ketika sekelompok orang merasa pemerintah negara tidak adil kepada rakyatnya atau hanya mempehatikan segelintir kelompok saja.
Faktor sosial
Radikalisme dapat disebarkan dengan memengaruhi pemikiran orang lain. Terlebih lagi jika orang tersebut berpikiran sempit dan mudah percaya kepada pihak yang dianggap membawa perubahan ke dalam hidupnya. Padahal pihak tersebut menyebarkan suatu paham yang bertentangan dengan ideologi negaranya.
Faktor psikologis
Radikalisme dapat tumbuh dan berkembang dalam diri seseorang yang memiliki berbagai permasalahan, rasa benci, serta dendam. Sehingga berpotensi menjadi radikalis dan mudah dipengaruhi orang lain.
Faktor pendidikan
Radikalisme dapat muncul di berbagai tempat, termasuk sarana pendidikan. Ideologi radikalisme bisa dengan mudah disisipkan dalam pengajaran. ( M.Robi )